Selasa, 01 Oktober 2013

PROSES PEMBUATAN NYIRU

NYIRU
Bahan-bahan
  • -       Bambu

Alat
  • -       Geregaji
  • -       Golok
  • -       Pisau Raut
  • -       Jara/Paku

Cara

Pengambilan bambu
  • ·         Pertama-tama kita hati-hati, waspada, penuh pertimbangan, dan tanggungjawab.
  • ·         Pastikan kita memilih bambu yang muda dan tidak terlalu tua
  • ·         Tidak semua bambu bisa kita pakai untuk membuat anyaman, karna jenis bambu sangat banyak dan fungsinya pun berbeda-beda, di sini yang kita pilih untuk anyaman adalah Bambu Tali.
  • ·         Cari bambu yang ujung dan rantingnya tidak menyatu dengan bambu lain, karna untuk memudahkan kita nanti menarik pohonnya.
  • ·         Bersihkanlah ranting-ranting yang sekiranya menghalangi langkah kita karna di kebun bambu biasanya di pakai sarang ular.
  • ·         Perhatikan buku bambu harus panjang ukuran dagingnya sekitar 40-50 cm, hal ini membantu kita mempermudah mengolah bambu dan dalam menganyamnya nanti.
  • ·         Sesudah di pastikan bambu pas umur dan panjangnya buat di jadikan kipas sebelum kita tebang.
  • ·         Ketika kita menebang harus memperhatikan arah pohonnya dan dari dagu pohon bambu itulah kita di sarankan memulai pemotongannya, agar bambu bisa jatuh mengarah kepada arah condongnya. Jangan coba-coba sampai memotong dari arah pundak/arah atas badan bambu. Karna memang pundak bambu sepintas enak dan nyaman di potongnya tapi kalau kita potong pundaknya akan langsung membelah dan mengarah wajah kita, peristiwa ini sering terjadi karna akan kurangnya ke waspadaan kita, akibatnya wajah kita yang jadi sasaran bambu. Maka dari itu di sarankan hati-hati dan waspadalah ketika menebang bambu.
  • ·         Sesudah pohon bambu jatuh, kita membersihkan rantingnya, sampai ke ujung yang sekiranya tidak terpakai.
  • ·         Bagian yang kita ambil untuk membuat anyaman adalah bagian tengahnya, karna dari bagian itulah yang paling bagus dan cocok untuk membuat anyaman, tapi kalau kita mengambil bagian pohon bambu yang puhunya kita pasti kesulitan karna di bagian itu sangat keras dan biasanya pendek ukuran bukunya.






Pengolahan bambu
·       Bambu yang sudah di tebang kita potong perbuku dengan menggunakan regaji supaya rapih
 hasilnya, dan usahakan jangan dengan bukunya kita ambil dagingnya saja.
·       Setelah  di potong kita bersihka hinis/kulit yang bisa melukai kulit kita
·       Usahakan pengerikan kulit tadi sama rata dan rapih
·       Setelah beres perngerikan baru kita memulai pembelahan dan pengirisan, kita sesuaikan saja dengan besar kecilnya bulatan bambu
·       Setelah pengirisan lalu kita keringkan bisa dengan sinar matahari atau kita bisa dengan cara di ganggang di atas tumpu
·       Sesudah kira-kira kering rata kita sebit dengan menggunakan pisau raut/pisau lain asalkan tajam, dan di usahakan pisaunya tipis tapi keras. Dari sinilah kita di tuntut harus hati-hati karna banyak yang gagal dan urat bambu biasanya susah di sebit kalau kita belum biasa
·       Kita sebit dengan ukuran tipis agar kipasnya lenrut dan mudah untuk di anyamnya
·       Kemudian kita lihat apakah masih perlu pengeringan atau tidak, caranya kita coba raut/bersihkan bulu-bulu pori-pori daging bambu, kalau kelihatan sudah kering maka kita teruskan saja raut, tapi kalau bulunya masih mengembag dan susah di bersihkannya itu berarti masih perlu pengeringan.
·       Perautan. Dalam perautan/perapihan terakhir ini kita memerlukan sekil yang harus hati-hati karna sama seperti pengirisan tadi pasti banyak yag terbuang karna selain bamboo sudah kering, dan tipis maka pasti sering kita terpotongnya,
·       Dalam proses perauta kita menggunakan tangan atau paha kita.
·       Gunakan kain di tangan dan paha  kita agar tidak terkena irisan/terusuk oleh pori-pori bamboo.
·       Bahan anyaman kita ikat agar tidak berantakan
Setelah beres peralatan kita menuju ke anyaman
Cara menganyam
·       Jangan kaku
·       Tidak cepat bosan/putus asa
·       Sebaiknya kita menganyam di lantai yang datar
·       Dekatkan bahan anyaman yang sudah kita ikat rapi
·       Simpan ikatan itu di samping kita untuk mempermudah pengambilan bahan
·       Gunakan alas duduk yang tidak terlalu tinggi dengan lantai
·       Lengkapi dengan music clasik/radio yang mengiringi kita dalam menganyam agar tidak cepat ngantuk/bosan.
·       Penganyaman kipas ini berbeda dengan menganyam bilik, tolombong, tampan, atau yang lainnya. Karna caranya di balik agar kedua sisinya kelihatan rapih dan tidak ada ujung anyamannya.
·       Pertama kali memuai menganyam kita siapkan dua helai irisan bamboo yang satu bagian dagingnya, nyang satu hinisnya atau lebih baik duanduanya memakai hinis agar kelihatan hasilnya rapih
·       Untuk sumbu tengah kita perlu yang panjang
·       Sumbu yang satunya di zig-zag ukurannya agar nanti pas kita balikan cukup untuk ukuran di anyamkan
·       Kita membuat sudutnya dengan menyilangka dan melipat secara sejajar dengan bagian yang kita buat untuk sumbu tengah dengan cara menambah bahan anyaman.
·       Cara menganyam ini tidak lepas dengan hitungan satu-tiga-satu sampai seterusnya, dan yang ke sampingnya jangan salah jumlah anyamannya dua.
·       Lakukan itu dengan berulang-ulang sampai hasilnya menjadi segitiga, dan sampai kira-kira kita sudah pas untuk membalikan anyaman itu.
·       Perhatikan pas kita mau membalikan anyaman jangan salah dan jangan lupa akhir penganyaman kita akhiri dengan kitungan satu, agar rapih hasilnya, berbeda dengan kita letakan dengan tiga, hasilnya akan terlihat tidak rapih.

·       Lalu kita saatnya membalikan anyaman kita dengan cara melipat ujung terakhir yang kita anyamkan, dan menganyanya kembali ke bagian tengahnya sampai ujung

SENI PATUNG

SENI PATUNG

Seni Patung adalah  cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud 3 dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting ( dengan cetakan).
Ada beberapa teknik untuk membuat patung, di antaranya ::

Teknik Pahat Atau Ukir
yaitu teknik membuat patung dengan bermedia bahan benda keras  seperti  kayu,batu,es batu balok,perak.
 Pada cara ini dibutuhkan alat perangkat keras seperti gergaji,pahat,palu ,dan lainnya.
Dan membutuhkan bahan – bahan seperti, balok es, batu, kayu,gading, tulang, tanduk dan lainnya.

Bahan :
  • ·         Kayu

Alat :
  • ·         Pensil
  • ·         Selotip
  • ·         Gergaji
  • ·         Amplas


Proses pembuatan patung teknik pahat  ::
ü  Langkah 1
·        Siapkan balok kayu sesuai dengan ukuran dan pola yang kita gambar
·        Pindahkan gambar/pola di atas permukaan kayu. Gambar pola pada kayu keliahatan dari semua sisi (atas, bawah, kiri, kanan, depan, belakang)
ü  Langkah 2
·        Berilah selotip melingkar pada balok. Selotip ini berfungsi sebagai pengikat. Jika dilakukan pemotongan/kayunya sambungan. Tetapi, jika dipahat langsug tidak perlu menggunakan selotip

ü  Langkah 3
·        Lakukan pemotongan dengan menggunakan gergaji dari 4 sisi. Pembentukan sedikit demi sedikit hingga mendekati bentuk global
ü  Langkah 4
·        Buatlah bentuk global. Bandingkan dengan gambar/pola. Usahakan mendekati bentuknya.
·        Gosoklah dengan menggunakan kertas gosok atau amplas. Penggosokan dilakukan dengan 2 tahap
ü  Langkah 5
·        Lanjutkan dengan membuat detail bagiannya
·        Haluskan dengan amplas lagi
ü  Langkah 6
·        Difinishing dengan menggunakan cat akrilik atau melamin

 Teknik butsir
teknik butsir adalah teknik membuat patung dengan menggunakan bahan lunak (tanah liat, bubur kertas, malam butsir, dll). Bahan tersebut bersifat plastis (mudah dibentuk sesuai keinginan) Sedangkan bahan yang dapat dipakai dalam teknik ini antara lain tanah liat, plastisin, bubur kertas dan sejenisnya.
Bahan : 
·         Tanah  liat
Alat  :  
·         Sudip  
·         Pisau
·         tali pemotong
·         rol penggilas serta pahat pendukung lainnya
Proses pembuatan patung dengan teknik butsir adalah :
·        Siapkan tanah liat atau plastisin
·        Siapkan alat bantu butsir dan air
·        Siapkan meja putar (jika ada)
·        Siapkan gambar rancangan patung
·        Tempatkan tanah liat atua plastisin di atas meja putar sedikit demi sedikit
·        Pijat – pijat bahan hingga mendekati bentuk yang diinginkan secara global
·        Jika bahan kurang bisa di tambah, sebaliknya bila berlebih bisa dikurangi
·        Sempurnakan bentuk dengan alat bantu
·        Berikan sentuhan akhir dengan pembentukan detail patung dan di haluskan
Teknik cor
Teknik cor adalah membuat patung dengan cara mencairkan bahan, kemudian dituangkan ke dalam alat cetak dan ditunggu sampai mengeras kembali.

Bahan :
  • ·         Semen  dan pasir
  • ·         Besi yang di lelehkan
  •      dan bahan bahan lainnya

Alat :
  • ·         Cetakan
  • ·         Ember
  • ·         Sendok adonan
  • ·         Tali karet

Proses pembuatan patung teknik cor :
·        Siapkan semen dan pasir yang sudah disaring
·        Siapkan cetakan, ember, sendok adonan, dan tali karet
·        Cetakan diikat dengan tali karet
·        Siapkan adonan semen, pasir, dan air secukupnya
·        Tuangkan adonan ke dalam cetakan hingga penuh
·        Rendam di dalam air selama kurang lebih 2 hari
·        Buka ikatan tali karet dan cetakan secara perlahan – lahan
·        Sentuhan akhir  patung di haluskan